Talang Institute, JAKARTA – Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) menentang oligarki dan politik uang dalam gelaran Pemilihan Umum tahun 2024 mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Nasional FPMI, Yoel Yosaphat dalam acara National Policy Roundtable Discussion (NPRD) 2023 di Hotel Four Point by Sheraton, Thamrin, Jakarta Pusat, 23 Mei 2023.
“Kami tidak suka dengan hal-hal yang berbau oligarki. Dan kami sangat menentang kegiatan politik uang,” tegas Yoel Yosaphat yang saat ini berstatus sebagai Anggota DPRD Kota Bandung.
FPMI sendiri adalah organisasi yang terdiri dari politisi muda lintas partai politik yang memiliki tujuan yang sama dan menghindari konflik kepentingan.
“Kita ingin mendorong anak muda agar aktif berpatisipasi dalam politik praktis demi membangun Indonesia. Tetapi tantangan anak muda adalah belum punya apa-apa, bukan anak siapa atau darah biru. Namun kami punya darah baru.”
FPMI juga berharap banyak anak muda yang masuk di parlemen karena banyak perundangan yang belum menyerap aspirasi dan aktivitas kaum muda. Olehnya, FPMI mendesak agar ada pembatasan masa jabatan untuk anggota legislatif.
“Jika seseorang menyandang sebuah jabatan dalam jangka waktu yang lama, maka orang tersebut akan cenderung korup,” lanjut Yoel.
“Ibarat popok bayi. Semakin lama popok itu tidak diganti, makan semakin kotor. Begitu juga dengan kekuasaan,” timpal salah satu anggota presidium FPMI.
FPMI ingin memastikan bahwa ada regenerasi di dalam badan legislatif. FPMI juga berkomitmen bahwa jika mereka suatu saat menjabat, mereka akan membatasi diri untuk melanjutkan jabatan tersebut di posisi yang sama.
Lebih jauh Yoel juga menyampaikan harapan agar media nasional baik cetak maupun elektronik dapat mendukung usaha FPMI dalam memberikan literasi politik bagi pemilih pemula.
“Kami harapkan ada kolaborasi antara FPMI dan media dalam memberikan informasi dan edukasi politik bagi anak muda. Jangan ada lagi kabar palsu atau hoax, kampanye hitam, politik uang, dan politik identitas dalam Pemilu mendatang,” pungkas Yoel.